Selasa, 15 September 2009

IJINKAN A K U MENCIUMMU IBU


Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku dipaksa membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayangmengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis. Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya. Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi doa di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi akuyang sekarang.Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.
(DIKUTIP DARI www.van.9f.com)

Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,ibadah surut, beramalpun enggan..
Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,kurang berenergi, gerakpun tanpa pedoman


Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,terasa menyulitkan, padahal itu ujian
Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,gak ada inspirasi, hidup jadi terasa beban


Siapa suruh jauh dari AL-Qur’an,jadi sering kehabisan ‘amunisi’ ditengah jalan
Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,tak habis khatam sekali perbulan


Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,mulai muroja’ah kalau ditagih “pekanan”
Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,Baca tafsirnya nggak sekali sebulan

Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,bikin hidup kita berat bukankah Kawan?


Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,padahal Al-Qur’an diturunkan untuk kita pahami dan terapkan?
So,Siapa suruh jauh dari Al-Qur’an,ini pengingat untukku bukan hanya untukmu kawan

Posted by aisyahkecil in HaRaKi, Simfoni Hati. trackback

AMALAN MENJELANG TIDUR



ketika Rosululloh SAW berwasiat kepada Siti A'isyah r.a....Wahai A'isyah, Aku wasiatkan kepadamu empat perkara...A'isyah berkata "Apakah itu Ya Rosululloh?"Rosululloh SAW bersabda; Wahai A'isyah...1. Janganlah kau tidur sebelum mengkhatamkan Al Qur an.2. Janganlah kau tidur sebelum kau yakin telah mendapatkan syafa'at dari para Nabi atau Rosul di hari Kiamat.3. Janganlah kau tidur sebelum semua kaum mukminin dan mukminat telah ikhlas kepadamu.4. Janganlah kau tidur sebelum kau menjadi Haji.....Kemudian Siti A'isyah bertanya.... "Ya Rosululloh, Bagaimana melakukan itu semua???"Rosululloh SAW tersenyum, kemudian bersabda;1. Janganlah kau tidur sebelum mengkhatamkan Al Qur an, yaitu Bacalah Surat Al Ikhlas 3x, karena membaca surat Al Ikhlas 3x, 'pahalanya' sama dengan mengkhatamkan Al Qur an.2. Janganlah kau tidur sebelum kau yakin telah mendapat syafa'at dari para Nabi atau Rosul, yaitu Bacalah Shalawat serta Salam kepada para Nabi dan Rosul, sehingga dengan begitu mereka bisa memberi syafa'at kepadamu di Hari Kiamat.(Contoh; AllooHumma Sholli 'alaa Nuuril Anwar wa sirril Ashroor wa tiryaaqil Agyaar wa miftaahi baabil yasaar sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadinil Mukhtaar, wa aaliHil ath Har wa ash haa biHil akhyar, 'adadaa ni 'amillaaHi wa ifdloo liH.....atau pake bahasa indonesiaartinya: "Yaa AlloH, Curahkanlah Rahmat kepada cahaya segala cahaya, rahasia sekalian rahasia, obat segala obat, kunci segala kemudahan, penguhulu kami, pemimpin kami Muhammad, dan kepada para keluarganya yang suci-suci, dan kepada para sahabatnya yang baik-baik, sebanyak Nikmat Alloh dan Anugerah-Nya."atau yang simple.... Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad)3. Janganlah kau tidur sebelum semua kaum mukminin dan mukminat ikhlas kepadamu, yaitu Bacalah Do'a untuk semua kaum mukminin dan mukminat, sehingga mereka kemudian ikhlas kepadamu.(Contoh; AllooHummagfirlanaa waliwaalidaynaa walil mu'mininaa wal mu'minaat wal musliminaa wal muslimaat, al ahyaa i min Hum wal amwat Birohmatika Yaa Arhamarrohimiin)atau pake bahasa indonesiaartinya: "Yaa Alloh, Ampunilah kami, orang-orang tua kami, semua kaum mukminin mukminat, muslimin dan muslimat, baik yang masih Hidup atau yang telah tiada, dengan rahmat-Mu, Wahai Yang Maha Penyayang diantara para Penyayang"catatan: kata kami diatas maksudnya bisa diartikan diri sendiri + keluarga + saudara + sahabat + orang2 yg terpikirkan dalam benakmu + mungkin special buat yang disayangi. Piss4. Janganlah kau tidur sebelum kau jadi Haji, yaitu Bacalah Tasbih Tahmid Tahlil dan Takbir, karena dengan membaca itu pahalanya sama dengan orang yang telah menjadi Haji.